Profesiku menyimpang dari Cita2ku
Sudahlah tentu kita mempunyai cita2 dari kecil. Seperti halnya mau jadi dokter, guru, pilot, tentara, polisi, dll.
Sejak kecil saya memiliki cita2 ingin menjadi guru. Maklum lah, dibesarkan dari keluarga guru pastinya. Jadi, cita2 seorang anak yang mengikuti orangtuanya 😁
Bertambahnya tahun, lebih spesifik lagi cita2nya. Yaitu ingin menjadi guru matematika. Ya, saya sangat mencintai pelajaran matematika. Lumayan lah, SMP lomba sampai di tingkat karesidenan Pati (olimpiade MIPA). Kalau SD lomba cerdas cermat (colestung, moco-nulis-itung) dan mapel IPU (Ilmu Pengetahuan Umum) sampai tingkat kabupaten. Kalau SMA, masih banyak yang lebih pintar daripada saya. Jadi saya tidak ikut lomba2. Smansa Rembang gitu 😄
Oh ya teman,..
Saat SMA, cita2ku bertambah lagi. Kalau tidak guru matematika, guru PPKN, guru Agama Islam, guru Bahasa Jawa,. Hehehe
Tau lah ya, saat2 akhir sekolah harus menentukan mau menjadi apa kita nanti. Jadi agak bingung juga.. Kayak memilih jodoh saja 😳
Suatu hari, saudaraku bilang.
"Gak usah dadi guru matematika, wes akeh. Angel juga iseh honorer."
Ya, saudaraku memang guru matematika. Dan saat itu masih susah. Karena honorer... Apalagi lebih miris saat melihat guru honorer di desaku hanya digaji 100-200 ribu perbulan. Miris sekali bukan 😥
Luar biasa jasa mereka, tapi kurang dihargai oleh pemerintah.
Luar biasa jasa mereka, tapi kurang dihargai oleh pemerintah.
Lenyap sudah harapanku ingin menjadi guru karena melihat realita guru honorer saat itu. Akhirnya aku banting stir mendaftar perawat. Itupun atas usulan dari saudaraku yang lain.
"Lik, daftar ning poltekkes semarang wae, dadi perawat opo bidan. "
Baiklah, akhirnya aku mendaftar di Poltekkes semarang saja, dengan pilihan perawat dan gizi. Saya takut kalau jadi bidan harus membantu melahirkan bayi.
Tesnya pun saya memilih yang dekat2 saja. Yaitu di kampus 4 poktekkes semarang prodi Blora.
Jujur, saya takut akan hal2 yang berbau darah. Dan pernah bilang kalau besar nanti tidak akan menjadi tenaga kesehatan. Aneh memang... Kalau saya melihat realita profesiku saat ini adalah seorang perawat. Saat pengumuman penerimaan mahasiswa baru, saya agak kurang senang sebenarnya. Kenapa perawat gitu..
Tapi orangtua sangatlah senang karena anaknya dapat ketrima kuliah di sana...
Oh ya, selang beberapa waktu ada pengumuman dan saya ketrima juga di Unnes. Tapi apa boleh buat, saya sudah membayar uang awal masuk di Poltekkes (8,5 juta kalau tidak salah). Sudah termasuk uang gedung, SPP, seragam, asrama, dll. Itu juga pilihanku, jadi harus kuterima dengan ikhlas. 😌
Apa yang kamu benci belum tentu buruk bagimu, dan apa yang kamu cintai belum tentu baik bagimu. Alhamdulillah profesiku saat ini adalah seorang perawat. Jadi saya bisa lebih peduli pada orang lain. Saya dulu cuek sekali lho orangnya... Ya, walaupun sekarang masih agak cuek sedikit. Hehehe
Perawat menantu idaman lho...
Pasien aja dirawat, apalagi kamu 😚
Every nurse is an angel with a key for healthy community. All in caring for patients is part of nursing soul. -Alexsandar Radunovic
I'm proud to be a nurse 💞
Tapi orangtua sangatlah senang karena anaknya dapat ketrima kuliah di sana...
Oh ya, selang beberapa waktu ada pengumuman dan saya ketrima juga di Unnes. Tapi apa boleh buat, saya sudah membayar uang awal masuk di Poltekkes (8,5 juta kalau tidak salah). Sudah termasuk uang gedung, SPP, seragam, asrama, dll. Itu juga pilihanku, jadi harus kuterima dengan ikhlas. 😌
Apa yang kamu benci belum tentu buruk bagimu, dan apa yang kamu cintai belum tentu baik bagimu. Alhamdulillah profesiku saat ini adalah seorang perawat. Jadi saya bisa lebih peduli pada orang lain. Saya dulu cuek sekali lho orangnya... Ya, walaupun sekarang masih agak cuek sedikit. Hehehe
Perawat menantu idaman lho...
Pasien aja dirawat, apalagi kamu 😚
Every nurse is an angel with a key for healthy community. All in caring for patients is part of nursing soul. -Alexsandar Radunovic
I'm proud to be a nurse 💞
Komentar
Posting Komentar