refjour
Ethics of Research
Research merupakan suatu proses pencarian yang dilakukan
secara berulang-ulang untuk mendapatkan solusi atau jawaban dari suatu
hipotesis. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kata ini mengandung arti
sebagai suatu penelitian. Sebelum kita membuat penelitian, kita harus
mengetahui terlebih dahulu tentang etika penelitian. Yups… That’s true… Actually, ethics concerns what is right or
wrong, what is a duty or obligation. Ungkapan tadi saya kutip dari materi yang
disampaikan oleh Mr. A. Ngapunten, umpami tulisanipun mboten leres…
Penelitian
diibaratkan sebagai suatu proyek yang membutuhkan perijinan untuk menjalankannya. Artinya, dalam suatu proyek
terikat oleh aturan dalam hal perijinan. Oleh karena itu, suatu penelitian membutuhkan
etika penelitian sebagai pedoman untuk menjalankannya. Salah satu etika
penelitian yaitu larangan melakukan pemalsuan data. Pemalsuan data artinya ora ono, tapi digawe ono (tidak ada,
tapi dibuat ada). Owalah, gitu to
ternyata…
Manusia lebih menginginkan yang instant-instant. Jadi, adanya pemalsuan data tidaklah asing dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak bermaksud men”judge”
semua manusia itu salah, tapi itulah kenyataannya. Hehe… Kesalahan seperti itu mungkin dilakukan sekali, dua kali,
atau bahkan berkali-kali.
Pemalsuan data yang pernah saya lakukan misalnya, tidak
melakukan tindakan pengukuran suhu atau tekanan darah pada pasien. Data
tersebut dibuat normal, kalau keadaan pasien stabil. Tindakan ini dilakukan
dengan tujuan memudahkan pengumpulan data. Namun, tindakan ini seharusnya tidak
dilakukan dan tidak pantas dijadikan teladan karena dibutuhkan validitas untuk proses pengumpulan data. Saya mengakui dosa….
Tergugah hati saya ketika Mr. A menyampaikan materi
tentang ethics of research. Pikiran
saya seperti terbayang-bayang oleh beberapa pertanyaan. Berapa banyak kesalahan yang pernah saya lakukan selama ini? Sudahkah
saya menjadi pribadi yang mampu menegakkan kejujuran dalam setiap melangkah?
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang terus membayangiku selama Mr.A
menyampaikan materi tersebut.
Teman-teman saya pernah bilang, “kowe iki gak iso mbodhoni, terlalu jujur. Yen dibodhoni malah takon
terus, gawe wong-wong bingung.” Pertanyaan-pertanyaan
yang terlintas dalam pikiran membuat saya berfikir bahwa julukan “wanita jujur” yang pernah saya dapatkan
selama ini sirna dalam sekejap, hanya karena tindakan pemalsuan data yang pernah saya lakukan. Huhuhu….
Pengalaman yang saya dapatkan mengingatkan saya bahwa kejujuran
wajib kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita akan mendapatkan
ketenangan lahir dan batin apabila
mengamalkannya. Kejujuran akan menunjang berbagai aspek dalam kehidupan. Jadi, kejujuran dalam penelitian sangatlah
penting untuk menunjang kebenaran suatu data. Oleh karena itu, dalam melakukan
penelitian kita harus berpedoman pada etika penelitian.
Nama : Retno Oktavia Hariyati (P17420611070)
Kelas`` :
3 A3
Komentar
Posting Komentar