tugas UKS
TUGAS
WAWANCARA
UKS
SD N 1 TREMBES, GUNEM
Laporan ini Disusun untuk Melengkapi
Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas I
yang Diampu oleh Bapak Budi Widiyanto,
MN
RETNO
OKTAVIA HARIYATI
P.17420611070
PROGRAM
STUDI DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2013
UKS SDN 1 TREMBES
A. Pengenalan
Narasumber
: Ibu Mu’afifah, S.Pd (Sabtu, 31 Agustus 2013)
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) merupakan upaya
pendidikan dan kesehatan untuk menciptakan pola hidup sehat peserta didik. Pada
umumnya, UKS ada di setiap sekolah. Namun, keberadaannya perlu ditinjau kembali
untuk mengetahui berfungsinya UKS tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahui
berfungsinya UKS, saya melakukan wawancara dan observasi UKS yang berada di daerah
saya khususnya di SDN 1 Trembes.
SDN 1 Trembes berlokasi di desa Trembes,
kecamatan Gunem, kabupaten Rembang. SD ini memiliki UKS yang memang berfungsi
dan berjalan program-programnya. UKS SDN 1 Trembes didirikan sudah lama sebelum
Ibu Mu’afifah mulai mengajar di SD ini tahun 1988.
Setiap UKS memiliki visi dan misi dalam
menjalankan programnya. Visi dan misi UKS SDN 1 Trembes yaitu:
Visi UKS : Menciptakan siswa yang berprestasi,
sehat jasmani, rohani, dan sosial
Misi
UKS : 1. Meningkatkan ketrampilan anak tentang UKS
2. Meningkatkan derajat kesehatan
anak (PHBS)
Visi
dan Misi UKS SDN 1 Trembes diharapkan dapat terlaksana agar dapat meningkatkan
derajat kesehatan peserta didik.
B. Struktur
Organisasi
Struktur Organisasi Tim
Pelaksana UKS di SDN 1 Trembes yaitu:
1.
Pembina :
Bp. Musta’in (Kepala Desa)
2.
Ketua :
Bp. Bambang (Kepala Sekolah)
3.
Sekretaris :
Ibu Mu’afifah (Guru Penjasorkes)
Bp. Sularman (Guru)
4.
Anggota :
Bp. Sumirman (Perangkat Desa)
Bp. Winarko (Guru)
Bp. Untung
C. Tiga
Program Pokok (TRIAS) UKS :
1. Pendidikan
Kesehatan
a. Kerja
Bakti
b. Dokter
Kecil
c. Bimbingan
dan penyuluhan kesehatan
2. Pelayanan
Kesehatan
a.
Penimbangan Berat Badan
b.
Pengukuran Tinggi Badan
c.
Pemantauan status gizi
d.
Pemberian vitamin A, obat cacing
e.
Imunisasi
f.
PPPK
g.
PPPP
3. Pembinaan
Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
a.
Jum’at bersih
b.
Penyediaan air bersih
c.
Membuat apotek hidup
d.
Membuat kebun sekolah
e. PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk)
Dana untuk menunjang pelaksanaan program UKS
didapatkan dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Selain itu, SDN 1
Trembes juga mendapatkan bantuan dari PLAN berupa fasilitas dan sarana (tempat
tidur, kursi, almari, alat-alat, dan lain-lain).
Program Pendidikan Kesehatan diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SD N 1 Trembes tentang pentingnya
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diselenggarakan
kegiatan bimbingan dan penyuluhan kesehatan
dari tenaga kesehatan puskesmas, dan gurunya sendiri. Namun, menurut Ibu
Mu’afifah penyuluhan kesehatan lebih sering disampaikan oleh gurunya sendiri.
Bimbingan dan penyuluhan kesehatan ini dilakukan tiap bulan Agustus dan
November. Selain itu, ada kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan tiap bulan Juli.
Kegiatan terakhir dari program ini yaitu Dokter Kecil (Dokcil).
Dokter Kecil dibentuk berdasarkan pilihan
siswa terbaik dan yang mampu menjalankan kewajibannya. Dokter Kecil diambil
tiap kelas 10-15 siswa. Dalam hal lomba antar SD tingkat kecamatan, SD N 1
Trembes selalu mendapatkan peringkat 1 di kecamatan Gunem (±15-16 kali) sampai
saat ini. Namun, tidaklah mudah untuk mempertahankan gelar yang dimilikinya.
Saat lomba di Kabupaten, peringkatnya bervariasi yaitu juara III (1998), juara
1 (2005), juara II (2009), juara IV (2010).
Peranan Dokcil terhadap UKS di SD ini
berjalan dengan lancar dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka
diberi kesempatan untuk memberikan perawatan (P3K) yang ringan seperti
memberikan betadin pada anak yang lecet karena terjatuh, memberikan minyak kayu
putih pada anak yang pingsan, dsb. Apabila, mereka tidak sanggup untuk
menanganinya maka tugas guru yang berperan dalam UKS lah selanjutnya. Namun,
jika terlalu parah maka anak tersebut langsung dilarikan ke puskesmas Gunem.
Program kedua yaitu pelayanan kesehatan. Ada
beberapa kegiatan yang diselenggarakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
antara lain : penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang
dilaksanakan tiap tiga bulan sekali (Januari, April, Juli dan Oktober),
pemantauan status gizi tiap bulan Desember, pemberian vit. A, obat cacing dan
imunisasi tiap bulan November, dan PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
yang dilakukan secara rutin tiap bulannya. Kegiatan PPPP (Pertolongan Pertama
Pada Penyakit) tidak terlaksana, karena apabila ada penyakit yang tidak dapat
ditangani langsung dirujuk ke puskesmas. UKS memberikan pelayanan setiap waktu
selama jam sekolah. Misalnya, ada siswa yang mimisan, pingsan, lecet karena
jatuh, dan lain sebagainya. Petugas UKS memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan.
Program ketiga yaitu Program pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat. Kegiatan yang menunjang tercapainya
lingkungan sekolah sehat yaitu kegiatan Jum’at bersih yang dilakukan secara
rutin, penyediaan air bersih yang telah dilakukan pada bulan Agustus, membuat
apotek hidup dan kebun sekolah yang dilakukan pada bulan Novembr dan Desember. Kegiatan
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) tidak terselenggara pada tahun ini.
Sekolah sehat adalah dambaan tiap warga
sekolah. Untuk menciptakan lingkungan sehat, sekolah ini telah menerapkan
pentingnya menjaga kebersihan bagi tiap siswa. Bahkan, siswa sendiri yang telah
antusias membuat peraturan sendiri bahwa “Denda
seharga barang yang dibuang di sembarang tempat”. Peraturan itu bertahan
hingga saat ini.
Untuk menciptakan lingkungan sehat dan
bersih, di depan tiap kelas ada tempat sampah beserta kran untuk cuci tangan,
ada juga tempat pembuangan sampah akhir di pojok belakang SD. Kamar mandi juga
harus selalu dijaga kebersihannya, jadi tiap siswa harus selalu membersihkan
kamar mandi setelah BAK atau BAB. Selain itu, juga ada kantin untuk tempat
membeli makanan saat istirahat. Namun, tempat untuk penjualannya seadanya yang
dibuat oleh penjualnya sendiri. Mereka menjual makanan seperti nasi goreng,
pecel, bakso, kolak, dan jajanan lainnya.
D. Obat-obatan,
Sarana dan Prasarana UKS
1. Obat-obatan
Obat-obatan
di ruang UKS antara lain : Betadhine, Spalk/bidai, Verban, Plester, Tensoplas,
minyak kayu putih, kasa steril, oralit, paracetamol, tetes mata, dll.
2. Sarana
dan prasarana ruang UKS
Sarana dan prasarana
kesehatan yang ada di ruang UKS antara lain :
a. Tempat
tidur lengkap
b. Alat
pengukur berat badan (timbangan)
c. Alat
pengukur tinggi badan
d. Kotak
P3K (Almari obat yang berisi obat-obatan dan perawatan luka)
e. Snellen
chart
f. Tensimeter,
stetoskop dan thermometer, dll
E. Kendala
UKS
UKS tidak selalu berjalan dengan lancar. Menurut
Ibu Mu’afifah, UKS di SD ini memiliki beberapa kendala antara lain:
1. Pemantauan
sebatas kemampuan guru
2. Kurang
mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)
3. Kurangnya
alokasi dana
PEMBAHASAN DAN SARAN
UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah) merupakan program wajib yang harus diselenggarakan di
setiap sekolah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Namun, terkadang
ada beberapa sekolah yang UKSnya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Oleh
karena itu, keberadaannya perlu ditinjau kembali untuk mengetahui berfungsinya
UKS tersebut.
UKS
yang saya wawancarai adalah UKS SD N 1 Trembes. Tempat ini direkomendasikan
oleh kedua orang tua saya karena menurut mereka UKS di sana berfungsi
sebagaimana semestinya. Berdasarkan data yang saya peroleh, di sini saya akan
membahas beberapa hal mengenai UKS SD N 1 Trembes.
UKS
SD ini berada di samping ruang guru. Ruangan UKS tertata rapi, bersih, dan
nyaman. Penempatan tempat tidur, kursi, meja, almari, dan alat-alat lain sesuai
dengan luasnya ruangan. Ruangan UKS ini sudah sesuai dengan standar ruang UKS
yang nyaman.
Visi
dan misi UKS SD ini kreatif dan inovatif. Untuk mencapainya, dibutuhkan
kerjasama antara seluruh warga sekolah dan pihak-pihak yang terkait (perangkat
desa dan tenaga kesehatan). Program yang diselenggarakan sudah berjalan seperti
yang diharapkan. Program ini dilaksanakan secara rutin sesuai dengan rencana
program yang dibuat.
Saya
sangat kagum dengan program dokter kecil (Dokcil) yang selalu mendapatkan juara
1 di tingkat kecamatan. SD yang pernah saya jadikan tempat menimba ilmupun (SD
N 1 Gunem), kalah dengan SD ini. SD ini perlu mendapatkan apresiasi terhadap
prestasinya selama ini.
Sekolah
sehat adalah dambaan tiap warga sekolah. Untuk menciptakan lingkungan sehat
tersebut, peran semua warga sekolah sangat penting. Saya sangat terkesan ketika
Ibu Mu’afifah memberitahu saya bahwa siswa sendiri yang telah antusias membuat
peraturan, “Denda seharga barang yang
dibuang di sembarang tempat”. Dengan adanya peraturan ini, diharapkan semua
warga sekolah dapat menjaga kebersihan sekolah dengan membuang sampah pada
tempatnya.
Selain
adanya peraturan tersebut, sekolah ini telah memberikan sarana kebersihan
lingkungan seperti tempat sampah, kran untuk cuci tangan, tempat pembuangan
sampah akhir, kamar mandi, dan lain sebagainya. Kebersihan lingkungan perlu
diimbangi dengan kantin sehat untuk menunjang kesehatan siswa. Sayangnya, kantin
di SD ini kurang mendapat perhatian karena masih terbuka dan sederhana tempatnya.
Menurut Ibu Mu’afifah, ada rencana pembangunan kantin sehat. Namun, karena
kurangnya dana rencana ini menjadi terhambat. Selain itu, perlu adanya
penyuluhan pada penjualnya agar menjual makanan sehat pada siswa.
Trias
UKS tidak selalu berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang menjadi kendala
perlu ditindaklanjuti. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang sangat
mempengaruhi keberhasilan program UKS. Oleh karena itu, DKK seharusnya
melakukan evaluasi dan pembinaan secara rutin pada UKS yang berada di Kabupaten
Rembang.
Komentar
Posting Komentar